November 03, 2013

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila 
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata idea dan logos/logia. Idea berarti gagasan, pemikiran, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Sedangkan logos/logia berarti ilmu. Jadi, ideologi adalah kumpulan gagasan/ konsep dasar bersistem untuk dijadikan dasar pendapat, arah, dan tujuan.
Beberapa pengertian ideologi menurut pendapat para tokoh, antara lain:

  1. Karl marx: ideologi adalah kesadaran palsu, sebab ideologi merupakan hasil pemikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir sesuai kepentingannya.
  2. Louis althusser: ideologi adalah pedoman hidup, sebab setiap orang membutuhkan pedoman hidup, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
  3. Dr. Alfian: ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan
Pada tanggal 7 september 1944, Jepang berjanji untuk memberi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh Perdana Menteri Koiso, menyusul kekalahan Jepang dari sekutu. Sebagai kelanjutan dari janji tersebut, maka pada tanggal 29 April 1945, jepang membentuk badan penyelidik usah-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai), yang bertugas untuk menyelidiki mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 60 orang dan diketuai oleh DR.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, waki ketua R. Panji Suroso, serta Tuan Hachibangase dari Jepang.
Pada masa tugasnya BPUPKI melakukan dua kali sidang. Sidang yang pertama mulai tanggal 29  Mei – 1 Juni 1945 untuk membahas rancangan dasar negara. Tiga tokoh nasionalis yang menyampaikan ide pokok rancangan dasar negara, yaitu:

Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945), ide pokok yang disampaikan:
 
  1. Perikebangsaan
  2. Perikemanusiaan
  3. Periketuhanan
  4. Perikerakyatan
  5. Kesejahteraan
Mr. Soepomo (31 Mei 1945), ide pokok yang disampaikan:
  1. Paham Negara Persatuan
  2. Perhubungan Negara Dengan Agama
  3. Sistem Badan Permusyawaratan
  4. Sosialisasi Negara
  5. Hubungan Antarbangsa
Ir. Soekarno (1 Juni 1945), ide pokok yang disampaikan:

  1. Kebangsaan indonesia
  2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
  3. Mufakat atau demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Ir. Soekarno mengusulkan nama pancasila atas saran Mr. Muh. Yamin. Sejak itulah disebut sebagai lahirnya istilah pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan pertemuan dan menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rumusan akhir ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 pada sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia):
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 
Sidang BPUPKI yang kedua berlangsung dari tanggal 10 Juli – 16 Juli 1945. Sidang II BPUPKI membahas rancangan hukum dasar, yang kemudian dikenal dengan nama pembukaan UUD 1945. Di dalam pembukaan UUD 1945, terkandung bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan pada alinea keempat terkandung rumusan dasar negara, Pancasila.
Setelah BPUPKI melaksanakan tugasnya, badan ini dibubarkan dan digantikan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia/ Dokuritsu Zyunbi Inkai). Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan, antara lain:
  1. Menetapkan dan mengesahkan Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945.
  2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden (Ir. Soekarno dan Moh. Hatta).
  3. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan musyawarah darurat.
Fungsi pokok Pancasila, yaitu:
  • Pancasila sebagai dasar negara
  1. Sebagai negara. Pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma fundamental (fundamental norm). Dengan demikian, Pancasila menempati norma hukum tertinggi dalam ideologi Indonesia.
  2. Sebagai sumber dari segala sumber hukum. Pancasila merupakan kaidah negara yang fundamental, artinya kedudukannya paling tinggi dalam penyusunan aturan-aturan di Indonesia.
  3. Sebagai pandangan hidup. Nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa dan negara.
  4.  Sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya merupakan kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesia.
  5. Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila lahir dari hasil musyawarah para pendiri bangsa dan negara (founding fathers).
  • Pencasila sebagai ideologi negara. Ideologi dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu ideologi dalam arti luas dan ideologi dalam arti sempit. Dalam arti luas, ideologi menunjukan sebagai pedoman hidup di semua segi kehidupan, baik pribadi maupun umum. Sedangkan dalam arti sempit, menunjukan sebagai pedoman hidup dalam bidang tertentu, misalnya sebagai ideologi negara. Ideologi negara merupakan ideologi mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan negara itu. pancasila adalah ideologi negara, yaitu gagasan fundamental mengenai bagaimana hidup bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila sebagai ikatan budaya (cultural bond) yang berkembang secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bukan secara paksaan.
Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu:
  1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
  2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakan serta membimbing bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
  3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
  4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu:
  1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya.
  2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik.
  3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Dengan memandang pengertian ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan, Franz Magnis-Suseno menyatakan bahwa ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup adalah ideologi yang nilainya bersifat mutlak. Ideologi tertutup bersifat dogmatis dan apriori. Dogmatis berarti memercayai suatu keadaan tanpa data yang valid, sedangkan apriori berarti berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan.
Ideologi tertutup memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Cita-cita sebuah kelompok, bukan cita-cita yang hidup di masyarakat.
  2. Bersifat totaliter, menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.
  3. Tidak ada keanekaragaman, baik pandangan maupun budaya.
  4. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada ideologi mutlak, konkret, nyata, keras, dan total.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang pemikirannya terbuka. Ciri-ciri ideologi ini antara lain:
  1. Merupakan kekayaan rohani, budaya, dan masyarakat.
  2. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali dari budaya masyarakat.
  3. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkannya.
  4. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
Perbedaan dari kedua ideologi ini adalah ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, artinya bahwa sistem ini bersifat demokratis dan terbuka. Sedangkan ideologi tertutup bersifat otoriter (negara berlaku sebagai penguasa) dan totaliter.
Berdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka.
  1. Pancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia.
  2. Isi Pancasila tidak langsung operasional, hanya berisi lima dasar, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
  3. Kerakyatan, dan Keadilan. Karena hanya berisi nilai dasar, maka perlu adanya penafsiran.
  4. Pancasila menghargai kebebasan. Hal ini tercermin dalam makna sila kedua yang tidak saja mengakui kebebasan dan kesedarajatan manusia Indonesia, tetapi semua bangsa di dunia.
  5. Pancasila adalah ideologi politik, pedoman hidup masyarakat, bangsa, dan negara.
  6. Pancasila menghargai pluralitas, seperti yang tercermin dalam sila pertama. Sila ini mencerminkan semua agama yang ada di Indonesia.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman. Hal ini bukan berarti nilai dari Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain yang dapat menghilangkan jati diri bangsa Indonesia. Makna Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman dengan memperhatkan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan dalam ikatan NKRI.
Menurut moerdiono, faktor-faktor yang mendorong pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah:
  1. Perkembangan dinamika masyarakat Indonesia yang cepat sehingga tidak semua persoalan hidup dapat ditemukan jawabannya secara ideologis;
  2. Runtuhnya ideologi tertutup, seperti Marxisme-Leninisme/komunisme;
  3. Pengalaman sejarah politik Indonesia dengan pengaruh komunisme; dan
  4. Tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Pancasila sebagai satu-satunya asa telah dicabut oleh MPR pada tahun 1999).
B. Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Paradigma Pembangunan
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia, baik ditinjau dari sudut etimologi maupun dari terminologi.
  1. Secara etimologi. Berdasarkan asal kata, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memiliki dua macam arti, yaitu panca artinya lima, syila dengan (i) biasa (pendek) artinya sendi, alas, atau dasar, syila dengan (i) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan senonoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku baik.
  2. Secara terminologi. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, istilah Pancasila (lima asas dasar) digunakan oleh Ir. Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara yang diusulkannya.
Rumusan Pancasila yang sah dan sistematika yang benar terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan Instruksi No. 12/1968 pada tanggal 13 April 1968. Dalam instruksi tersebut, ditegaskan tata urutan (sistematika) dan rumusan Pancasila, yaitu:
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma serta tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai intirinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal.
Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negara memuat nilai-nilai lihur untuk menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai  nilaii dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
  1. Nilai dasar. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural bangsa Indonesia yang berakar dari kebudayaan sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
  2. Nilai instrumental. Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar biasanya dalam wujud nilai sosial atau norma hukum, selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
  3. Nilai praktis. Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai dalam Pancasila yang dikembangkan, antara lain:
  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  1. Percaya dan takwa kepada Tuhan YME.
  2. Membina adanya kerja sama dan tolerans antara sesama pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada tuhan YME.
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  1. Tidak saling membedakan warna kuit
  2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  • Persatuan Indonesia, Menempatkan persatuan, kepentingan, dan keselamatan pribadi atau golongan.
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.Melaksanakan keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab dan iktikad baik.
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adanya hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam pembangunan nasiolan, Pancasila adalah sebuah paradigma karena hendak dijadikan sebagai landasan , acuan, metode, nilai dan tujuan yang ingin dicapai di setiap program pembangunan NKRI.
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat ndonesia seluruhnya. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional, seperti terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Masa pembangunan akan memberi kesempatan yang menguntungkan  bagi Pancasila untuk memberi pengaruh yang mendalam dan mendasar pada sistem nilai sosial budaya masyarakat Indonesia.
Pembangunan dan pembaruan dengan sendirinya membawa pengaruh-pengaruh sosial maupun budaya. Perubahan yang bersifat dangkal akan cepat berubah.
Visi dan misi pembangunan nasional, yaitu:
  • Visi: Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah NKRI yang sehat, mandiri, beriman, dan bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan berdisiplin.
  • Misi: Untuk mewujudkan visi banga Indonesia masa depan, misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
  1. Pengamalan Pancasila secara konsisten.
  2. Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek.
  3. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Penjamin kondisi aman, damai, dan tertib.
  5. Perwujudan sistem hukum sosial.
  6. Perwujudan kehidupan sosial budaya yang dinamis dan kreatif.
  7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonimi nasional.
  8. Perwujudan otonomi daerah.
  9. Perwujudan kesejahteraan rakyat.
  10. Perwujudan aparatur negara.
C.   Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai  Ideologi Terbuka
Sikap positif warga negara terhadap nilai-nilai Pancasila terlihat dalam sejarah perjuangan bangsa. Pertama, Pancasila hanya berkembang jika segenap komponen masyarakat bersedia bersikap positif, terus menerus melakukan penafsiran ulang terhadap Pancasila akan kehilangan relevansinya. Kedua, Pancasila terbuka untuk ditafsirkan oleh siapa saja. Sikap positif yang paling dibutuhkan untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang berwibawa adalah secara konsisten terus berjuang memperkecil kesenjangan antara nilai-nilai Pancasila dengan kenyataan kehidupan berbangsa sehari-hari.
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menggunakan berbagai jalur dan penciptaan suasana yang menunjang, sehingga perlu dimasyarakatkan dan dibudayakan dengan cara sebagai berikut.
1. Jalur pendidikan
Pasal 6 ayat (1) menyatakan “setiap warga negara yang berusia tujuh tahun sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”
  1. Pendidikan Informal. Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003, kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan secara mandiri. Keluarga harus menjadi wadah pembentukan insan Pancasila sekaligus menjadi pangkal pembentukan masyarakat Pancasila.
  2.  Pendidikan Formal. Pemerintah harus mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia, menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.
  3. Pendidikan Nonformal. Sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal deselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan.
2.  Jalur Media Massa
Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 1999 tentang Pers, peranan pers nasional antara lain:
  1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui;
  2. Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasu hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinekaan;\
  3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar;
  4. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum; dan
  5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.
2.   Jalur Organisasi Politik, Organisasi Sosial Kemasyarakatan , dan Pranata Sosial.
Dalam pasal 6 Undang-Undang No.31 Tahun 2002 tentang Partai Politik, ditegaskan tujuan partai politik, ditegaskan tujuan partai politik adalah;
  1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana tercantum  dalam pembukaan UUD 1945;
  2. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan RI; dan
  3. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

September 18, 2013

Karateristik Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses, Komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan

Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan  (dilakukan dalam keadaan sadar) Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat. Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak yang terlibat berkomunikasi.

Komunikasi bersifat simbolis, Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.

Komunikasi bersifat transaksional, Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan; memberi dan menerima. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.

Fungsi Komunikasi secara umum

1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan

2. Tidah terasing atau terisolasi dari lingkungan

3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu

4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan

5. Dapat mengenal diri sendiri

6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.

7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang

8. Dapat mengisi waktu luang

9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan 

10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku sebagaimana diharapkan.

Fungsi Komunikasi

       Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan. 

      FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan.Pembentukan konsep diriKonsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.  Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

       FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF  Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan  (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.  

   FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan kata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.

       FUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL Komunikasi instrumental  mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

Sumber : Dosen UMB'Pengantar Ilmu Komunikasi 

 

Perilaku di Facebook Cermin Masalah Penerimaan Diri - Interaksi sosial dengan Teknologi

Studi oleh peneliti sosial menemukan adanya keterkaitan antara interaksi manusia dengan teknologi. Salah satunya interaksi di media sosial termasuk Facebook di dalamnya, yang mencerminkan masalah personal yakni perasaan mendalam terhadap diri sendiri juga masalah penerimaan diri.

Hasil studi ini telah dipresentasikan oleh tim peneliti internasional di pertemuan INTERACT 2013 di Cape Town, Afrika Selatan.

Perilaku di Facebook

Bagaimana seseorang berperilaku di Facebook dapat mengungkapkan level penerimaan diri dan tujuan hidupnya. Mereka yang sering menghabiskan waktu mengangkat citra personal lewat Facebook memiliki level penerimaan diri yang tak sama. Di samping itu, gaya seseorang saat beraktivitas di media sosial juga berbeda antara kalangan yang memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dan mereka yang sangat mengkhawatirkan pendapat orang lain tentang dirinya.

Para peneliti juga mengungkapkan, pengguna media sosial dengan berbagai aktivitasnya di dunia maya menunjukkan gambaran akurat mengenai dirinya sendiri. Misalnya, orang yang rendah diri cenderung mengkhawatirkan apa yang orang lain posting tentang mereka di jejaring sosial. Sedangkan mereka yang memiliki harga diri lebih tinggi cenderung menghabiskan waktu untuk membangun citra personal di media sosial.

Orang dengan kepercayaan diri tinggi juga cenderung lebih sering posting mengenai apa yang mereka suka atau tidak suka, opini tentang sesuatu, juga persepsinya tentang berbagai hal. Sebaliknya, orang dengan kecenderungan neurotik atau gangguan mental paling ringan biasanya sering merasa cemas, akan lebih banyak menggunakan waktunya di Facebook dengan memantau konten, menghapus posting yang mendapatkan respons negatif dari orang lain.

"Tipe aktivitas yang dilakukan pengguna Facebook dan bentuk informasi apa saja yang mereka masukkan ke akun Facebook mereka, mencerminkan identitas diri penggunanya. Anda adalah Facebook Anda. Terlepas dari kebutuhan sosialisasi, Facebook merupakan medium personal yang punya arti mendalam," ungkap S Shyam Sundar, profesor komunikasi dan salah satu direktur Media Effects Research Laboratory di Penn State University.

Studi ini menganalisis aktivitas 225 mahasiswa South Korean university, di Facebook. Selain itu, responden juga menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan peneliti mengenai berapa banyak informasi yang mereka tampilkan di Facebook terkait keluarga, pekerjaan, dan hubungan pribadi. Para peneliti juga bertanya mengenai frekuensi update informasi di Facebook.

 

sumber : kompas.com

Maret 30, 2013

Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI)  adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.

Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.

Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.

Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika. Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Komponen

Ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur.
SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:
  1. Sistem Informasi Manajemen
  2. Sistem Pendukung Keputusan
  3. Sistem Informasi Eksekutif
  4. Sistem Pemrosesan Transaksi  

 sumber: wikipedia

Maret 17, 2013

SHIT . . . .

SHIT . .
Apa yang terlintas kalau kita denger kata-kata ini, pasti kita berpikiran tentang kata yang terucap ketika seseorang marah atau kesal. Tapi SHIT yang akan kita bahas ini bukanlah hal tersebut, melainkan sebuah komunitas sepeda anak muda di Arrow Generation Petamburan.
Saya sudah melakukan wawancara dengan salah satu anggota dari SHIT, berikut isi dari wawancaranya.

APA SIH SHIT itu ??
SHIT ya Sepeda Hitam



KAPAN TERBENTUK SHIT ??
Jelasnya sih ngga tau ya, karena kita2 bukan orang yang terlalu memikirkan sebuah tanggal, kaya TBJ aja ga ada tanggal jadiannya :)) tapi qlo di kira2 sekitar desember kemaren deh, tapi itu masih cuma ber 4, ramenya baru2 kemaren sekitar januari .. Huwakakak

BERMULA DARI APA SAMPE JADI SHIT ??
awalnya sih dulu2 banget, kira2 2 taun lalu cuma gw ber 4, Kobie - ekil - erdi - ruben nyepedaan gitu mendadak beli karena emang pengen maen sepeda.. tapi ngga rutin sih.. sampe akhirnya kemaren si juan beli sepeda dan entah ada angin apa, jadi bangkit lagi "SENI" bersepedanya =)). Daann usut punya usut, kita "nyetanin" banyak orang lohh :)). dannnnnn ga sia-sia si Putra sama Ko Dimas akhirnya beli sepeda =)) dan lama-kelamaan rame juga akhirnyaa kitaaa :Moshing: wkwkwk. tadinya namanya SEHI, tapi salah satu anggota dari kita bilang SEHI itu mirik keripik kentang di sukabumi wkwkwkwkwk.. kebetulan gw sendiri kan yang buat Design logo dan lainnya.. yaa tiba2 aja keluar kata2 "SHIT" Sepeda HITam . Ide nama "SEPEDA HITAM" juga ngalir gitu aja, (KITA EMANG SUKA BUAT NAMA YANG ANEH2, YANG PUNYA BLOG JUGA KAYANYA TAU =)) WKWKWKWK) yang paling penting, Nyepeda itu SEHAT bero bermanfaat banyak.. dibanding kita ngelakuin hal2 yang kurang berguna yakan :)). 

SIAPA PELOPORNYA ??
Kayanya uda kejawab tadi di atas, kita ngga ada pelopor, cuma emang kita ber 4 - Koeb - Erdi - Ekil - Erdi sama2 memutuskan buattt ... "Sepeda hitam...sepeda hitamm... sepeda hitammm.." #Teriak2 =))

APA AJA KEGIATAN SHIT ??
Banyak sih, tapi ya cenderung nyepeda namanya club sepeda =)) , kita ridinng riding gitu.. oh iya , kita pejalan malam loh, nightwalker, nightriding ato apalah terserah namanya :)) ngga mesti malem sih, tapi emang kemaren2 lebih sering jalan malem (Baru kemaren aja pas ke ancol dari pagi). TAPI, kita ada komselnya setiap hari kamis malem.. ga tentu tempatnya, kadang2 dirumah gw, atau ngumpul ditempat lain macem "Kedai Lagi" juga okeee :)) ya tentunya isinya anak2 SHIT juga.

SAMPAI SEKARANG BERAPA JUMLAH ANGGOTA SHIT ??
Nihh...!! Itung ndiri !! gw kuliah Desain, ga bisa ngitung !! wkwkw (Padahal mah males)
Koeb - Erdi - Ekil - Juan - Dimas - Putra - Hilman ( leader perjalanan ) =)) - Fredy - Raymond - Michael Ruben - Temi - Yosia - Daniel - Okky ! :)) - Rio (Belum pernah turing, sibuknya)

TUJUAN BENTUK SHIT ??
ya pengen sehat ajaa.. itu utamanya.. masing2 dari kita sibuk gilaa !! ga usa diceritain sibuknya apa ya !! bisa jadi 2 buku =)).. tapi ya kita juga pengen deket satu dengan yang lainnya, ngerangkul temen2 yang lain saling berbagi dan hidup benar didalam Tuhan kan ngga mesti diam di gereja, MESTI turun langsung !! ( GILA semua kita = Generasi Ingin Lawatan Allah ) ngga berarti kita pelopor hidup nya paling bener ( ancur2 juga kok ) ) tapi ya dengan ini, kita sama2 tumbuh, sama2 saling membutuhkan untuk naik tingkat demi tingkat setiap harinya #KaloKataJuan #DoiPemegangKomselSHIT

Oh iyaa! yang lupa dari tadi, SHIT = Sepeda Hitam itu cuma nama loh.. Motto kita : Apapun sepedamu, kita tetep nyepeda Sedikit Saja Hitam, kita tetep Sepeda Hitam \m/ . itu artinya, kita ngga peduli apa sepeda loe, fixie kek, MTB kek, Ontel kek, Sepeda lipet kek, oke !! Dan warna ! kita juga ngga peduli warna apapun sepedamu, asal rambut item aja juga udah SHIT kita ! \m/ :guling-guling: lah wong salah satu pelopor kita sepedane FULL IJO kok .. huwakakakakakakakak ..

Apa pesen untuk anak muda sekarang yang kita tahu sendiri lah kehidupannya sekarang seperti apa?
hmmmm susah nih wkwkkkw ..
tapi ya qlo buat gw, komunitas itu menentukan gaya dan arah hidup lu sih .. Contohnya ! lo banyak temenan ama yang galau2 yakin deh idup lo bentar2 galaooo ga jelas gitu =))
TAPI , pada dasarnya semua balik ke Pilihan Hidup ( isi dBSt 2 minggu ini ) oh iya anak2 SHIT anak2 dBSt juga loh . iya itu tadi PILIHAN HIDUP, Tuhan kasi kita kebebasan didunia ini, tinggal secara dewasa kita mau pergi ke jalan yang mana sih
Hidup yang sehat aja, yang sehat aja enak kenapa mesti yang nggak ? #KabuuuurrrrrrGaMauDiTanyaLagiiii

Itulah hasil wawancara saya dengan salah satu anggota SHIT.
                                                                                                                         Narasumber: Yakubi

Logo dan T-Shirt SHIT

Maret 03, 2013

Arrow Generation


Youth Arrow Generation(A-Gen), GBI Petamburan

Adalah sebuah komunitas orang muda dalam GBI Petamburan. Dalam komunitas ini orang-orang muda dikembangkan agar memiliki karakter Kristus di tengah zaman yang penuh dengan kompromi (pemurnian iman). Tetap tegar di tengah masa sukar.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. (Mazmur 127:4).
Visi Tahunan
"Diberkati untuk Memberkati / Blessed to be a Blessing"

"...; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak." (Daniel 11:32b)
Misi
  1. Membangun Jemaat yang menghidupi nilai-nilai dan teladan Kristus serta memancarkan terang Kristus melalui penyampaian kabar baik dan melalui perbuatan baik.
  2. Mendidik orang berkarakter sesuai dengan Firman Tuhan sehingga siap menghadapi tantangan hidup.
  3. Mempersiapkan generasi penerus yang handal bukan saja secara kerohanian tapi juga intektualnya sesuai Firman Tuhan.
  4. Mempersiapkan generasi penerus yang tidak saja menjadi objek tapi menjadi subjek untuk memenangkan jiwa - jiwa bagi pekerjaan Tuhan. 
 Berikut beberapa foto aktivitas yang ada di Arrow Generation:











Beberapa aktivitas tetap di Arrow Generation:
Ibadah Youth Arrow Generation, GBI Petamburan lt. 4, Minggu Pkl. 10.00 WIB
Youth Prayer Fellowship, GBI Petamburan lt. 4, Rabu Pkl. 18.30 WIB
dB.St (deBible.Study), GBI Petamburan lt. 4, Sabtu, Pkl. 16.00 WIB

























Mbah Jingkrak

Ibu Ajeng Astri Denaya
Nama Ajeng Astri Denaya mungkin belum terlalu akrab didengar telinga kita. Tetapi bila menyebut Bentuman atau Mbah Jingkrak, pasti banyak yang sudah mengenalnya. Ya, Ajeng lah pemilik rumah makan yang banyak membuat orang “jingkrak-jingkrak” kepedasan setelah menyantap aneka hidangannya. Ajeng pun kini tampil sebagai pengampu Kulik Kuliner di BTV Semarang, dengan sapaan Jeng Jingkrak. 

Ibu Ajeng lebih suka memasak yang sifatnya eksperimental. Misalnya menciptakan resep masakan Randha Klewung. Salah satu bahan bakunya dari kulit singkong. Masakan itu Ibu Ajeng makan. "Saya tunggu beberapa lama, kalau ternyata tak ada reaksi apa-apa di tubuh saya, ya sudah langsung saya masak untuk rumah makan saya." Jelas Ibu Ajeng.

Di Semarang Mbah Jingkrak ada di Bentuman yang menjual stik, dan Mbah Jingkrak yang menjual masakan tradisional atau makanan rumahan. Nah, Mbah Jingkrak yang ada di luar Semarang itu waralaba Mbah Jingkrak milik Ibu Ajeng. Jumlahnya semua ada 10. Di Semarang ada dua, lainnya di Jakarta, Bandung, Surabaya. "Sistemnya, saya langsung tempatkan chef -nya di masing-masing waralaba itu. Mbah Jingkrak saya waralabakan karena saat itu eranya masakan tradisional sedang diangkat" Jelas Ibu Ajeng.

Ibu Ajeng menyadari keinginan untuk memasaknya setelah berumahtangga sekitar tahun ’80-an. "Tapi sejak kecil, Ibu sudah mengajari masak. Jarang kami makan di restoran. Nah, kalau Ibu masak, saya pasti diminta bantu. Sebenarnya jengkel juga. Teman lain bisa main, saya harus mengupas bawang merah sampai mata berair. Tapi setelah saya berumah tangga dan ingin punya karya sendiri, inilah hasilnya. Punya rumah makan. Teman-teman yang dulu suka main, justru tak bisa masak. Selain belajar mengenal bumbu dari Ibu, saya juga sering buka-buka majalah wanita yang ada tips memasaknya. Saya juga sering mencoba resep-resepnya." Cerita Ibu ajeng

Sebelum menjalannkan usaha rumah makannya ibu Ajeng kerja di pabrik Pertiwi Garmen Klepu, bagian purchasing . Tiap Sabtu Ibu Ajeng yang lebih senang dipanggil "Jeng Jingkrak" ini memasak lalu mengumpulkan teman-teman kantor dan menjamu mereka dengan hasil masakannya. Nah, teman-teman lah yang menganjurkannya untuk membuka warung makan. Akhirnya, tahun 1997 dibuka warung stik khusus buat anak muda, Bentuman.

Di tahun itu stik kesannya masih jadi makanan mahal. Orang yang bisa masuk ke restoran ini cuma yang berduit. "Tapi saya buat makanan ini jadi memasyarakat. Bidikan saya, anak sekolah dan masyarakat luas. Kalau restoran lain potongan dagingnya 200 gram, saya cuma 100 gram. Pakai daging lokal has dalam. Sausnya juga saya buat dengan rasa lokal agar tak terlalu rasa bule, jadi bisa diterima di lidah orang kita." Jelas Ibu Ajeng

Berikut cerita dibalik dari nama "Mbah Jingkrak" itu sendiri, "
Ha ha ha... iya. Waktu itu saya sedang mencari jodoh. Saya lalu berwisata kuliner di Gunungkidul bersama suami yang sekarang ini. Di Gunungkidul, kan, ada yang namanya Mbah Jirak, jualan nasi merah dan sayur tempe lombok ijo. Suami lupa menyebut nama Mbah Jirak, malah jadi Mbah Jingkrak.
Di telinga saya nama itu terdengar lucu. Sepanjang jalan pulang ke Semarang saya tak konsentrasi lagi diajak bicara. Penginnya cepat sampai rumah. Sampai jam 2 pagi saya tak bisa tidur dan langsung bikin sketsa Mbah Jingkrak, sampai dapat yang sreg, seperti sekarang ini."

Untuk kalian yang penasaran dengan rasa masakan dari Mbah Jingkrak, bisa didapati di:
Semarang : Jl Taman Beringin No 3
                     Telepon 024-3553366, satu arean dengan Bentuman Steak
                     Jl Kyai Saleh No 10 A
                     Telepon 024 8310440.
 Jakarta :    Jl. Setiabudi tengah No. 11
                    Setiabudi - Jakarta 12910
                    Mobile. +62 21 818 072 09 848
                    Telp. 021-525 2605,
                    Fax. 021-5290 6544
Bandung :  Jalan Aceh No 64A, Bandung
                   Telepon : 022 426 16 76