Maret 21, 2011
Who Cares About Them ?
Siapa yang peduli dengan mereka?
- Yang tidur di tempat yang tidak selayaknya mereka tidur
Siapa yang peduli dengan mereka?
-Yang makan dengan lauk seadanya dan mereka harus saling berbagi dengan yang lain.
Haruskah mereka kehilangan tawa mereka?
Haruskah mereka kehilangan impian mereka?
Haruskah mereka memperdalam ilmu mereka dalam keadaan tertekan?
Haruskah mereka selalu dalam ketakutan?
Haruskah keceriaan mereka hilang??
WHO CARES ABOUT THEM??
YES, WE ARE
Maret 16, 2011
ARTI KESIBUKAN
“Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup
lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.
Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” Semua siswanya serentak menjawab, “Sudah!” Kemudian dia berkata, “Benarkah?” Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat
tempat di antara celah-celah batu-batu itu. Lalu ia bertanya kpada siswanya sekali lagi, “Apakah toples ini sudah penuh?”Kali ini para siswanya hanya tertegun. “Mungkin belum!”, salah satu dari siswanya menjawab. “Bagus!” jawabnya.
Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruangruang kosong diantara kerikil dan bebatuan. Sekali lagi dia bertanya, “Apakah toples ini sudah penuh?” “Belum!” serentak para siswanya menjawab. Sekali lagi dia berkata, “Bagus!” Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga keujung atas. Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya
dan bertanya, “Apakah maksud dari ilustrasi ini?”
Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, “Maksudnya,betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain ke dalamnya!” “Bukan!”, jawab si ahli, “Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU MASUKKAN,MAKA KAMU TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.”
Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/ istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu,kesehatanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama, atau kamu tidak akanpernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kamu mendahulukan hal-hal yang kecil dalam prioritas waktumu, maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal yang kecil, kamu tidak akan punya waktu untuk melakukan hal yang besar dan berharga dalam hidupmu.
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi. Yogyakarta: Idea Press. Volume 2. Hal. 378-379. ISBN 978-6028-686-938.
Maret 09, 2011
CINTA TANPA SYARAT (UNCONDITIONALY LOVE)
CINTA TANPA SYARAT
Bagaimanakah aku memahamimu ?
Firman berkata :
Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita.
kita mengasihi, karena ALLAH lebih dulu mengasihi kita.
aku ingin lebih dulu mengasihi istriku
aku ingin lebih dulu mengasihi anakku
aku ingin lebih dulu mengasihi orang tuaku
aku ingin lebih dulu mengasihi siapa saja
apakah cinta tanpa syarat bicara mengasihi lebih dulu ?
CINTA TANPA SYARAT
Bagaimanakah aku memahamimu?
Firman berkata :
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
Aku mengasihi anakku, sekalipun ia melawan aku
Aku mengasihi istriku, sekalipun ia mencurangi aku
Aku mengasihi orang tuaku, sekalipun mereka mengutuk aku
Aku mengasihi siapa saja, sekalipun yang membenci aku
CINTA TANPA SYARAT
Bagaimanakah aku memahamimu ?
Haruskah aku mempertanyakan kasih yang sudah kuberikan ?
Haruskan aku menyesali kasih yang sudah kuberikan ?
Haruskan aku menghentikan kasihku ?
oh TIDAK... TIDAK...
Aku tidak akan mempertanyakan kasih yang sudah kuberikan
Aku tidak akan menyesali kasih yang sudah kuberikan
Aku tidak akan menghentikan kasihku
Aku mengasihi sekalipun air mata berlinang
Aku mau mengasihi sekalipun air mata menjadi darah
Aku mau mengasihi sekalipun hati tersayat-sayat
Aku mau mengasihi sekalipun tubuh tercabik-cabik
Aku mau mengasihi sekalipun itu dianggap KEBODOHAN
CINTA TANPA SYARAT
Bagaimanakah aku memahamimu?
with love: Jayapura, Jesus Freak